"stars equipment"
"yah...ini dibuat karena saya suka banget ma sepatu yg punya merek "converse" ini. tuh alasan pertama
kedua bagaimana saya harus banting tulang* kerja keras bagikan kuda untuk mendapatkan sepatu ini...
ketiga.. Sepatu yang menjadi bagian dari gerakan hippie disertai oleh musisi dan band mereka. Kaum hippies sering memakai sepatu sebagai mismatch untuk mempromosikan individualitas mereka. Converse tidak lagi hanya sepatu basket, tapi juga sepatu untuk pakaian santai lagi yang mulai untuk mewakili pemberontakan dan kebebasan....."
"united smoker"
" ini pengalaman pribadi ajj..ketika saya bekerja ato udah didepan kompi..tidak bisa lepas dari merokok...kayak kereta uap jadinya...ga ada yang dibakar ga bisa jalan tuh kereta... jadi bisa di samakan dah otak saya sama tungku pembakaran..."
"farmer Liberation"
”Betapa tidak, berkat merekalah, kita semua anak bangsa dapat makan.Namun ironinya, petani masih menjadi profesi yang terpinggirkan (termarginalkan). Hal ini karena kesejahteraan mereka rata-rata rendah dan sulit terangkat.
Masalah latennya adalah, intern petani, kepemilikan lahannya sempit, rata-rata hanya 1/3 ha per petani. Padahal idealnya, satu petani memiliki 5 ha. Akibatnya, proses produksi biaya tinggi, hasil pertanian sedikit, maka pendapatan kecil pula.
Hal itu diperlengkap dengan keterbatasan petani dalam masalah pendidikan, permodalan, akses ke jaringan bisnis dan lain sebagainya. Belum lagi resiko hama dan kegagalan panen lainnya.
Yang lebih memprihatinkan adalah, petani selalu pada posisi tak berdaya alias lemah, ketika harus menjual hasil panennya ke pasaran. Karena komponen-komponen yang menguasai ’mekanisme pasar’ dipegang oleh para pengijon, pedagang, produsen (pupuk, obat-obatan, peralatan).
Tekanan yang bertubi-tubi dan menghimpit petani inilah yang membuat petani belum ’sempurna’ merasakan kemerdekaan di bumi pertiwi ini.
karena ini menyangkut petani yang jumlahnya banyak dan menempati posisi strategis dalam perekonomian negara.
"united smoker"
"farmer Liberation"
”Betapa tidak, berkat merekalah, kita semua anak bangsa dapat makan.Namun ironinya, petani masih menjadi profesi yang terpinggirkan (termarginalkan). Hal ini karena kesejahteraan mereka rata-rata rendah dan sulit terangkat.
Masalah latennya adalah, intern petani, kepemilikan lahannya sempit, rata-rata hanya 1/3 ha per petani. Padahal idealnya, satu petani memiliki 5 ha. Akibatnya, proses produksi biaya tinggi, hasil pertanian sedikit, maka pendapatan kecil pula.
Hal itu diperlengkap dengan keterbatasan petani dalam masalah pendidikan, permodalan, akses ke jaringan bisnis dan lain sebagainya. Belum lagi resiko hama dan kegagalan panen lainnya.
Yang lebih memprihatinkan adalah, petani selalu pada posisi tak berdaya alias lemah, ketika harus menjual hasil panennya ke pasaran. Karena komponen-komponen yang menguasai ’mekanisme pasar’ dipegang oleh para pengijon, pedagang, produsen (pupuk, obat-obatan, peralatan).
Tekanan yang bertubi-tubi dan menghimpit petani inilah yang membuat petani belum ’sempurna’ merasakan kemerdekaan di bumi pertiwi ini.
karena ini menyangkut petani yang jumlahnya banyak dan menempati posisi strategis dalam perekonomian negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar